Saturday, June 15, 2019

Kain Tenun Sumba: Sebuah Kearifan Lokal Masyarakat Yang Hidup Sangat Dekat Dengan Alam


Kearifan lokal dimiliki oleh setiap masyarakat yang hidup sangat dekat dengan alam dan budaya. Nilai-nilai adat istiadat turut menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan alam ini. Salah satunya dimiliki oleh masyarakat Sumba. 
 
Sumba merupakan salah satu pulau di gugusan kepulauan sumba kecil bagian selatan dengan bukit-bukitnya yang tertutupi hamparan padang rumput sabana yang sangat mempesona mata. Daratan sumba menyimpan keindahan alam dan kekayaan hayati yang khas. Kekayaan hayatinya tergurat dalam kain tenun ikat sumba yang bernilai tinggi karena memakai bahan pewarna alami dari tumbuhan. 
 
Masyarakat sumba telah memproduksi kain tenun ikat sejak berabad-abad silam. Jenis kain tenun sumba ada beberapa macam, ada yang disebut hinggi yaitu kain untuk pria dan laupahikung, yaitu sarung untuk wanita. Selain motifnya, keunikan kain tenun sumba ada pada penggunaan bahan pewarna alami yang digunakan. Ada yang dari daun, akar, dan kulit kayu sebagai bahan dasar pewarnanya. 


Proses pewarnaan atau pencelupan bisa memakan waktu yang sangat lama karena disesuaikan dengan tumbuhnya tanaman pewarna pada musim tertentu, suatu proses yang rumit dan membutuhkan kesabaran. Karena bergantung pada bahan alami, maka pilihan warna pun terbatas. Selain mengandalkan kemurahan alam, masyarakat sumba juga menanam beberapa tanaman pewarna. Nasib kain tenun sumba sangat tergantung pada kelestarian tanaman pewarna dan tentu masyarakat sumba sangat menyadari hal tersebut sehingga hubungan harmonis dengan alam tetap lestari.

Kain Tenun Sumba: Sebuah Kearifan Lokal Masyarakat Yang Hidup Sangat Dekat Dengan Alam Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jurnal

0 komentar:

Post a Comment