Friday, August 2, 2019

Batik Rifa'iah Batang, Motif "Pelo Ati"


Seperti diungkapkan oleh William Kwan dalam "Kain Indonesia dan Dunia," bahwa Batik motif "Pelo Ati" dibuat oleh para pembatik di komunitas tarekat Rifa'iah, Desa Kalipucang Wetan, Kecamatan Batang, Propinsi Jawa Tengah dengan ciri motif 'burung/ayam jantan' berkepala terpisah dari badannya. 'Pemisahan kepala dari badan satwa' ini merupakan hasil penyesuaian ekspresi seni desain batik terhadap ajaran agama Islam, sebagaimana tercantum di beberapa Hadits, yang mengharamkan penggunaan hiasan/motif makhluk hidup ciptaan Allah Swt.

Bagaimana bentuk motif sebelum disesuaikan dengan ajaran agama Islam?

Motif serupa yaitu burung hong (phoenix) yang tidak terpisah kepalanya banyak terdapat pada aneka koleksi batik lawasan pesisiran (NB: terlampir salah satu contoh dari sumber buku "Butterflies and Phoenixes: Chinese Inspirations in Indonesian Textile Arts" karya Judi Achjadi dan Asmoro Damais, terbitan Marshall Canvendish, 2006).

Rekomendasi : Inilah Sejarah Batik.

Penelusuran sejarah perkembangan motif batik suatu daerah sentra batik, baik yang dipengaruhi aneka faktor lokal di daerah tersebut maupun kaitannya dengan desain batik dari daerah lain, perlu terus dilakukan sebagai landasan penting untuk upaya pelestarian dan pengembangan budaya batik di suatu daerah tertentu.

Khusus untuk eksplorasi sejarah perkembangan batik Batang, termasuk di desa Kalipucang Wetan, kita baru memulainya. Belum banyak data yang terungkap. Kami berharap dapat menekuni proses panjang eksplorasi batik Batang ini secara konsisten dalam jangka waktu yang cukup memadai. Dengan demikian, barulah kita dapat mengambil kesimpulan sementara ('hipotesa') tentang bagaimana berlangsungnya proses transformasi motif dan warna pada batik Batang secara gradual sampai menemukan desain batik yang kita jumpai saat ini.

Batik Rifa'iah Batang, Motif "Pelo Ati" Rating: 4.5 Diposkan Oleh: jurnal

0 komentar:

Post a Comment